top of page

Jenis Lem yang Cocok untuk Wallpaper Dinding

Palace Decor - Memilih jenis lem yang tepat untuk wallpaper dinding sangat penting untuk memastikan hasil akhir yang rapi dan tahan lama. Wallpaper yang dipasang dengan lem yang sesuai akan terlihat lebih baik dan lebih awet. Dalam artikel ini, kami akan membahas jenis lem yang cocok untuk wallpaper dinding, apa saja itu? Yuk simak bahasannya!


jenis lem yang cocok untuk wallpaper dinding


Mengapa Memilih Lem yang Tepat itu Penting?

Memilih lem yang tepat akan mempengaruhi daya rekat wallpaper pada dinding, kemudahan dalam pemasangan, dan ketahanan wallpaper terhadap kondisi lingkungan seperti kelembaban dan suhu.


Jenis-Jenis Lem Yang Cocok Untuk Wallpaper Dinding


1. Lem Berbasis Air

Lem berbasis air adalah jenis lem yang paling umum digunakan untuk memasang wallpaper karena beberapa alasan yang sangat penting. Salah satunya adalah sifat ramah lingkungannya. Lem ini tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa merusak lingkungan atau kesehatan manusia, sehingga aman digunakan di dalam ruangan, termasuk kamar anak-anak. 

Selain itu, lem berbasis air mudah dibersihkan jika terjadi kesalahan saat pemasangan. Cukup dengan menggunakan air hangat dan kain lembab, sisa lem yang menempel pada dinding atau tangan dapat dibersihkan dengan mudah. Hal ini tentunya sangat membantu bagi mereka yang baru pertama kali mencoba memasang wallpaper sendiri.

Namun, lem berbasis air juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan utamanya adalah ketidakmampuannya untuk bertahan dalam kondisi lingkungan yang lembab. Kelembaban dapat menyebabkan lem berbasis air kehilangan daya rekatnya, sehingga wallpaper dapat terlepas dari dinding. Oleh karena itu, penggunaan lem ini tidak disarankan untuk ruangan yang sering terkena kelembaban tinggi seperti kamar mandi atau dapur. 

Di lain sisi, lem berbasis air mungkin memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama dibandingkan dengan lem berbasis solvent. Meski demikian, dengan persiapan yang tepat dan pemahaman tentang kondisi lingkungan tempat wallpaper akan dipasang, lem berbasis air tetap menjadi pilihan yang populer dan efektif untuk banyak orang.


2. Lem Berbasis Solvent

Lem berbasis solvent menggunakan bahan kimia sebagai pelarut untuk memberikan daya rekat yang kuat. Lem jenis ini biasanya terdiri dari campuran senyawa kimia yang mampu melarutkan dan mengaktifkan komponen perekat, sehingga menciptakan ikatan yang sangat kuat antara wallpaper dan permukaan dinding. 

Salah satu keunggulan utama lem berbasis solvent adalah kemampuannya untuk bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kelembaban tinggi atau suhu yang bervariasi. Hal ini membuat lem ini sangat cocok digunakan di ruangan seperti kamar mandi, dapur, atau area lain yang sering terkena air dan uap.

Namun, penggunaan lem berbasis solvent juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan utamanya adalah bau tajam yang dihasilkan oleh bahan kimia dalam lem ini. Bau tersebut dapat mengganggu kenyamanan, terutama jika pemasangan wallpaper dilakukan di dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi yang baik. Selain itu, bahan kimia yang terkandung dalam lem berbasis solvent dapat bersifat toksik dan berbahaya jika terhirup dalam jangka waktu yang lama. 

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan memastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik saat mengaplikasikan lem ini. Meskipun demikian, dengan penanganan yang tepat dan mengikuti petunjuk penggunaan, lem berbasis solvent dapat memberikan hasil pemasangan wallpaper yang tahan lama dan kuat.


3. Lem PVA (Polyvinyl Acetate)

Lem PVA (Polyvinyl Acetate) adalah jenis lem yang sangat populer dan serbaguna, digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk pemasangan wallpaper, pun wallpaper minimalis. Salah satu alasan utama kepopuleran lem PVA adalah kemampuannya untuk memberikan daya rekat yang kuat dan tahan lama. Lem ini terbuat dari polimer sintetis yang ketika diaplikasikan, membentuk ikatan yang kokoh antara wallpaper dan dinding. 

Lem PVA sangat cocok digunakan untuk berbagai jenis wallpaper, termasuk wallpaper berbahan kertas, vinil, dan tekstil. Selain itu, lem PVA biasanya transparan saat kering, sehingga tidak meninggalkan noda atau jejak yang terlihat pada wallpaper, memberikan hasil akhir yang bersih dan rapi.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan lem PVA. Meskipun memiliki daya rekat yang baik, lem PVA kurang tahan terhadap kelembaban tinggi. Jika digunakan di ruangan yang sering terkena kelembaban seperti kamar mandi atau dapur, daya rekatnya bisa menurun seiring waktu, menyebabkan wallpaper terlepas. 

Selain itu, lem PVA memerlukan waktu pengeringan yang cukup lama dibandingkan dengan lem berbasis solvent, sehingga pemasangan wallpaper mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, penting untuk memastikan dinding dalam kondisi kering dan bebas dari kelembaban sebelum mengaplikasikan lem PVA. 

Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, dengan persiapan yang tepat dan aplikasi yang benar, lem PVA tetap menjadi pilihan yang efisien dan ekonomis untuk pemasangan wallpaper di berbagai jenis ruangan.


4. Lem Paste

Lem paste adalah jenis lem yang khusus dirancang untuk memasang wallpaper yang lebih tebal atau berat. Wallpaper jenis ini biasanya terbuat dari bahan seperti kain, vinil tebal, atau bahan tekstil yang membutuhkan daya rekat ekstra kuat untuk tetap menempel pada dinding. 

Lem paste memiliki konsistensi yang lebih kental dibandingkan dengan lem berbasis air atau solvent, sehingga mampu mengisi celah dan tidak mudah mengalir saat diaplikasikan. Keunggulan ini membuat lem paste sangat efektif dalam memastikan wallpaper berat tetap menempel dengan kokoh dan tidak mudah terlepas meskipun dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu, lem paste juga memiliki daya rekat yang luar biasa kuat sehingga dapat digunakan di berbagai jenis permukaan dinding, termasuk dinding yang tidak rata atau memiliki tekstur kasar. Lem ini juga cenderung lebih tahan terhadap kelembaban dan perubahan suhu, menjadikannya pilihan ideal untuk ruangan seperti kamar mandi atau dapur. 

Namun, karena konsistensinya yang lebih kental, proses aplikasi lem paste bisa sedikit lebih menantang dan memerlukan teknik yang tepat. Pengguna biasanya perlu menggunakan alat khusus seperti kuas atau roller untuk mengaplikasikan lem ini secara merata pada dinding atau langsung pada wallpaper. Meskipun memerlukan sedikit usaha ekstra dalam pengaplikasiannya, hasil yang diperoleh dari penggunaan lem paste sangat memuaskan, dengan wallpaper yang terpasang rapi, kuat, dan tahan lama.

Salah satu kelemahan lem paste adalah sulitnya untuk dibersihkan jika terjadi kesalahan dalam pemasangan. Tidak seperti lem berbasis air yang bisa dibersihkan dengan mudah menggunakan air hangat, lem paste memerlukan pelarut khusus untuk menghapusnya. Hal ini bisa menjadi kendala jika lem tidak diaplikasikan dengan benar atau jika ada sisa lem yang terlihat di tepi wallpaper. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa lem diaplikasikan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk. Dengan pengetahuan dan teknik yang tepat, lem paste bisa menjadi solusi terbaik untuk memasang wallpaper berat dengan hasil yang profesional dan memuaskan.


Kesimpulan

Memilih jenis lem yang tepat untuk wallpaper dinding adalah langkah penting untuk memastikan hasil akhir yang baik dan tahan lama. Pertimbangkan jenis wallpaper, permukaan dinding, dan kondisi lingkungan saat memilih lem, hal ini adalah yang penting untuk Anda pahami sebelum menggunakan wallpaper di rumah. Selalu baca label produk dan uji lem pada area kecil sebelum mengaplikasikannya ke seluruh dinding. Dengan persiapan dan teknik aplikasi yang benar, Anda dapat mencapai hasil yang memuaskan.

Comments


bottom of page